Sepenggal surga dunia untuk penikmat literasi di Aberdeen

Buku adalah jendela dunia, demikian pepatah lama yang tak pernah lekang oleh masa. Meskipun kehadiran gadget dianggap telah menggeser kegemaran membaca khususnya untuk generasi milenial, keberadaan buku tetap tak bisa tergantikan untuk sebagian besar kalangan khususnya pelajar. Di negara maju seperti United Kingdom, minat membaca digalakkan sejak dini di sekolah – sekolah dengan adanya target membaca buku tiap minggu semenjak tingkat tertentu disekolah dasar. Peran pemerintah pun tak tanggung – tanggung dengan banyaknya  perpustakaan yang menunjang dengan fasilitas yang serba nyaman dan memudahkan. Toko buku pun bertebaran dengan berbagai kegiatan menarik selain menyajikan buku untuk dijual. Tak hanya buku baru, toko buku bekas pun semakin menambah kemudahan untuk mendapatkan buku dengan harga yang lebih terjangkau.

mercat 2

Beruntung pula bagi para pelajar yang menempuh studi di kota Aberdeen, Scotland, UK. Terdapat sebuah toko buku bekas yang begitu iconic; The Mercat namanya. Toko yang terletak Castle Gate sudut pusat kota Aberdeen. Toko ini adalah surga dunia bagi para penggemar buku, selain karena harganya yang murah meriah pelayanannya juga memuaskan. Para pekerja toko ini adalah para volunteer yang mengabdikan waktunya untuk kegiatan sosial. Tak heran jika para petugas yang berlalu lalang banyak yang sudah sepuh ataupun usia–usia pensiun. Keramahan khas Scottish juga menjadi daya tarik tersendiri bagi toko buku bekas ini. Tak jarang para pembeli asik mengobrol dengan para petugas disela–sela transaksi.

Toko buku ini juga surga dunia bagi para pembaca. Bagaimana tidak, buku Dan Brown yang sangat tebal hanya dijual seharga £1 alias sekitar 20 ribu, belum lagi buku-buku karya Sir Arthur Conan doyle (Sherlock Holmes), Leo Tolstoy, Charles Dickens, Jane Austen, dan banyak karya sastra klasik lainnya. Bagi penggemar non fiksi pun masih kebagian ruang, buku resep, berkebun, pskologi, motivasi, pengetahuan hewan – hewan, sejarah, hingga biografi tersedia disini. Tak ketinggalan buku dan CD untuk anak – anak, yang disediakan ruang tersendiri. Buku–buku akademis alias text book untuk mahasiswa yang harganya selangit itu, bisa didapatkan dengan kisaran harga £1-£7.

Terkait text book, penjaga toko selalu merasa senang jika ada yang membelinya, karena kategori buku ini termasuk sepi peminat. Terkadang terdengar percakapan yang unik dengan pembelinya;

 “It’s good you buy this”

“Of course I want to, it’s so cheap for a text book. You know what, normally a text book is so expensive, about hundreds pounds!”

“Yes I know. I am also wondering, they expect you to be clever, but they sell the books in such a high price!”

Meskipun pendapat pak penjaga toko ada benarnya juga, namun penentuan harga buku memang tak sesederhana itu. Mencetak buku dan menghargai jerih payah penulis memang hal lain. Namun komentar tersebut lebih kepada saran agar ada peran pihak berwenang untu mensubsidi buku – buku yang memang yang berhubungan dengan kegiatan akademik.

Perhatian negara – negara maju terhadap kebiasaan membaca memang diacungi jempol. Perpustakaan didesain sedemikian hingga membuat anak – anak kecil hingga orang dewasa betah berlama – lama. Saat mengunjungi Aberdeen Central Library pun, aku tercengang melihat fasilitasnya. Selain jumlah buku yang bisa dipinjam dibilang cukup banyak (sekitar 35 item sekali pinjam), fasilitas membaca dan komputasi pun lengkap. Berada di perpustakaan pun tak melulu untuk membaca, karena banyak kegiatan yang diselenggarakan khususnya bagi anak – anak.

IMG_3448

Jika tak suka formalitas perpustakaan, bisa juga pergi ngopi ke kafe unik yang berada di sekitar area yang sama. Terdapat surga dunia lainnya bagi para penggemar membaca dan para pencari buku harga miring, namanya Books and Beans. Kafe tiga lantai yang dipenuhi dengan rak – rak buku bekas. Di sela – sela rak itu terdapat meja – meja untuk para pelanggan. Kita bisa sekedar memesan kopi dan makanan, hingga membaca buku dan mengerjakan tugas kuliah. Berapa jam pun dihabiskan disana tak masalah, apalagi fasilitas wifi sering membuat kita semakin betah.

Masih di sekitar area yang sama, kita bisa melongok ke toko buku bekas yang lain bernama Oxfam yang terletak didepan komplek kuburan dan gereja St Nicholas. Toko ini juga bersifat volunteer atau untuk charity. Keunggulannya adalah text book disini lebih lengkap. Namun buku-buku di sini lebih mahal daripada toko lainnya karena buku yang tersedia masih tergolong baru terbit dengan kondisi seperti baru.

oxfam

Maka tak heran jika banyak mahasiswa dari Indonesia khususnya jurusan sastra yang kalap ketika berada disini.
Saat mendapatkan pengetahuan begitu dimudahkan, tentu kita tak boleh menyiakan kesempatan.

Karena kecerdasan dan kebodohan seringkali hanya dipisahkan oleh sebuah kemauan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s