Beberapa minggu ke belakang, anggota PPI Aberdeen bersuka cita melaksanakan pemilihan umum (pemilu) ketua PPI Aberdeen. Sebagai gambaran, proses pemilihan umum ketua PPI Aberdeen kali ini terdiri dari beberapa tahap: Pendaftaran(10-16 September 2018), Kampanye (18-27 September 2018), Hearing (27 September 2018), Pemilihan (27 September 2018), dan Pelantikan (28 September 2018). Pada pemilu akbar yang berlangsung satu tahunan ini terdapat 43 orang yang memiliki hak memberikan suara untuk memilih dari dua orang calon ketua PPI Aberdeen. Kedua calon itu adalah I Made Aditya Suryawidya (Made) dan Muhammad Yunan Fahmi (Mamenk).
Bila ditilik dari proses pemilihan, banyak inovasi yang sudah PPI Aberdeen lakukan pada pemilihan kali ini. Panitia pemilihan umum (Papilu) ketua PPI Aberdeen yang diberikan mandat oleh Badan Penasehat PPI Aberdeen terlihat dapat menjalankan pemilihan dengan sangat baik. Ayu sebagai anggota badan penasihat menjelaskan bahwa Papilu dibentuk lama, hampir satu bulan lebih. Salah satu tugasnya adalah untuk menata pemilu dengan menerapkan asas langsung, umum, bebas dan rahasia (luber). Dia juga menambahkan bahwa Papilu dibentuk dengan berpedoman kepada AD/ART PPI Aberdeen.
Pada pemilihan kali ini, Papilu bukannya bekerja tanpa kendala. Sebagai salah satu anggota badan penasihat, Zeni, berpendapat bahwa salah satu pekerjaan besar yang perlu diselesaikan adalah bagaimana mewadahi aspirasi anggota PPI Aberdeen terhadap keinginan pemilih dan membuat timeline yang sistematis. Zeni juga menyatakan bahwa ini bukan pekerjaan ringan untuk dilakukan, dan Papilu berhasil menjalankannya. Zeni juga menilai bahwa pemilu kali ini adalah yang terbaik dari lima tahun ke belakang.
Berkaitan dengan kendala, Imam sebagai perwakilan Papilu mengucapkan permohonan maaf apabila proses pemilihan belum bisa memuaskan semua pihak, mengingat ini adalah pemilu yang pertama bagi Imam dan tim Papilu. Dia menambahkan bahwa Papilu banyak melakukan improvisasi, mengingat banyak hal-hal yang belum diatur secara detail. Dia juga menambahkan harapan agar di tahun yang akan datang akan lebih baik lagi. Hal ini dikuatkan oleh Ayu sebagai anggota badan penasihat bahwa setiap kebijakan tidak bisa memuaskan semua pihak. Namun, dia menambahkan bahwa setiap proses dan keputusan yang diambil sudah berusaha sebaik-baiknya mewadahi aspirasi teman-teman PPI Aberdeen.
Indikator keberhasilan yang ada sangat banyak, dan ini diakui oleh anggota-anggota PPI Aberdeen yang turut andil dalam pemilihan umum. Sri misalnya, dia mengakui bahwa surat suara yang digunakan kali ini mirip dengan surat suara pada pemilu profesional. Tidak hanya itu, angka keterlibatan anggota dalam pemilihan juga besar. Hal ini diakui oleh Agus yang tidak menyangka apabila jumlah partisipasi anggota bisa sebesar ini. Untuk diketahui, dari 43 nama yang berada di daftar pemilih tetap, sebanyak 33 anggota memilih langsung, dan ada 9 anggota memilih secara online. Ini berarti hanya satu suara yang tidak dipergunakan dalam pemilihan kali ini.
Program-program yang ditawarkan oleh kedua calon ketua juga merupakan indikator keberhasilan tersendiri. Uche menyatakan cukup puas dengan program dari kedua calon ketua. Uche juga menambahkan bahwa dia tidak melihat berapa orang calonnya, tapi apa saja program yang ditawarkan. Dia menilai bahwa kedua calon bisa mewakili aspirasi anggota PPI Aberdeen, dan pastinya akan mendukung siapapun yang terpilih sebagai ketua PPI di Aberdeen. Uche juga ingin mendukung dalam setiap program-program calon terpilih dengan dukungan 100%.
Pada proses hearing, kedua calon memaparkan visi, misi, dan program kerja yang menjadi andalan mereka. Secara khusus, Made memaparkan beberapa program kerja yang terbagi menjadi program unggulan, proker rutin, dan PPI UK-Indonesia. Program kerja unggulan yang ditawarkan sangat beragam dan menarik diantaranya: HaloA! Alumni, Sesi Berbagi Satu Jam, Pengajian Akbar, Salam Januari-September, Wonderful & Festival Indonesia, dan masih banyak lagi. Made menjelaskan bahwa program-program itu disusun dengan maksimal dalam di waktu yang sebenarnya cukup singkat. Program kerja yang diusulkan Mamenk pun tidak kalah menarik. Program-program seperti soft & hard skills, penguatan hubungan mahasiswa dan warga, Indonesian Day 2019, penyambutan wisudawan, 17 Agustus, Beach Clean Up, Blood Donation, Letter From Aberden, olah raga, kerohanian dan yang lainnya dipaparkan dengan baik.
Menurut Putri, proses tanya jawab pada sesi hearing berlangsung panas. Semua anggota terlihat sangat antusias mendengarkan dan tidak lupa tanya jawab diajukan dalam beberapa sessi. Tidak hanya tanya jawab, tapi juga usulan program juga diberikan oleh anggota PPI. Zeni misalnya mengusulkan adanya hearing programme yang akan menampung permasalahan-permasalahan individu anggota selama proses perkuliahan. Diharapkan PPI Aberdeen juga bisa membantu melakukan mediasi pada permasalahan-permasalahan seperti konflik mahasiswa dan supervisor, kondisi downgrade dari PhD ke master, dan sebagainya.
Saat ditanya secara terpisah, kedua calon ketua mengakui keunggulan masing-masing lawan kontestan. Made memuji visi, misi dan program kerja yang ditawarkan Mamenk, demikian juga Mamenk yang memuji bahwa Made memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang organisasi. Mereka mengaku lega setelah proses hearing dan pemilihan dilakukan, dan apabila tidak terpilih nantinya keduanya berjanji tetap akan berkontribusi bagi PPI Aberdeen. Mamenk misalnya, menyatakan bahwa kontribusi kepada PPI Aberdeen tidak selalu dalam wujud jabatan. Turut aktif dalam membantu kepanitian juga merupakan kontribusi nyata kepada PPI Aberdeen. Apabila tidak terpilih sebagai ketua Made juga bersedia membantu proses publikasi program kerja dan bekerja semaksimal mungkin pada tugas yang diamanahkan. Secara terpisah, keduanya optimis kedepan anggota PPI dapat bersinergi dengan diaspora Indonesia yang berada di Aberdeen.
Secara gamblang Reza sebagai Ketua PPI Aberdeen periode 2017/2018 memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada panitia pemilu yang sangat berhasil pada pemilu kali ini, dan juga kepada calon ketua dan anggota yang telah mendukung atas keberlangsungan acara ini. Meskipun dirasa sangat baik, namun pemilihan umum kali ini dirasa masih bisa diperbaiki. Secara khusus Reza menggarisbawahi masalah timeline yang dirasa sempit, dan aturan kampanye yang dirasa memberatkan calon ketua. Senada dengan Reza, Mamenk menyarankan agar waktu pendaftaran dan sosialisasi program kerja dilakukan lebih awal sebelum anggota-anggota baru datang ke Aberdeen. Selain itu, dia juga mengeluhkan dengan proses kampanye yang tidak diperkenankan memakai media sosial. Dalam wawancara terpisah, Made menunjuk mekanisme yang sebaik ini bisa disebarluaskan ke publik agar mereka mengetahui aktifitas PPI Aberden seperti pemilu ini. Dia menambahkan bahwa tidak banyak PPI di kota lain yang pemilunya serapi ini.
Dari hasil perhitungan suara yang dilakukan pada Musyawarah Besar pada Jumat 28 September 2018, terpilih saudara Muhammad Yunan Fahmi (Mamenk) sebagai ketua PPI 2018/2019. Banyak harapan yang disematkan kepada calon ketua PPI nantinya. Sebagai contoh Reza berharap agar ketua terpilih nantinya dapat mengemban amanah besar ini dengan sebaik-baiknya dapat melanjutkan apa yang telah dicapai selama setahun ke belakang. Zeni rupanya mengamini harapan ini. Dia berharap ketua yang baru nanti harus prestatif dan kontributif, dan aspiratif, jadi ketiga tematik itu digabung siapapun nanti yang akan terpilih.
Selamat menjalankan amanah kepada Muhammad Yunan Fahmi (Mamenk) sebagai ketua PPI 2018/2019. Dan selamat berkontribusi para anggota PPI Aberdeen pada program-program yang dilaksanakan diperiode 2018/2019.
Artikel ditulis oleh Agung Toto Wibowo, dengan editor: Imam Mulyana. Tulisan-tulisan lain dari Agung Toto Wibowo dapat dibaca di blog http://agungtoto.web.id/