Saat memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2, yang ada di pikiran saya adalah, kuliah di manapun sama saja, karena ilmu bisa didapat di mana saja, yang penting jurusannya sesuai dengan yang diinginkan. Setelah berselancar di internet, saya memutuskan untuk mengambil jurusan Global Health and Management di University of Aberdeen (UoA).
Ingin cerita sedikit, berhubungan dengan judul di atas. Jadi, setelah saya mendapatkan Letter of Acceptance (LoA), saya langsung mencari kontak PPI Aberdeen. Kenapa? Karena saya ingin mencari kenyamanan, dan kenyamanan paling nyaman adalah di antara teman-teman setanah air 🙂 Singkat cerita, saya akhirnya masuk ke grup Pre-Arrival PPI Aberdeen 2017/2018 dan di sana sudah ada list teman-teman gelombang September 2017 beserta jurusannya. Saya pun berpikir. Ini, kenapa jurusannya kebanyakan oil and gas ya? Memangnya Aberdeen itu kota minyak? Baru dari titik itulah saya mencari lebih detail mengenai Aberdeen. Sebelumnya, saya hanya melihat website kampus, letak geografisnya di Google Maps, dan membaca cepat informasi di Wikipedia. Sepertinya, bagian mengenai kota minyak memang terlewat oleh saya. Namun, apakah itu menjadi masalah? Tentu tidak! 🙂 Di dalam lubuk hati yang terdalam, saya senang karena bisa bertemu dengan banyak teman Indonesia baru yang bukan dari latar belakang yang sama, hehehe.
Kembali lagi ke inti dari tulisan ini. Kenapa saya memilih jurusan di atas? Ada dua alasan.
Yang pertama adalah karena saya ingin keluar dari pola yang sangat familiar di profesi saya, yaitu siklus jaga poliklinik-jaga IGD (pagi-sore-malam bergantian)-pulang, lalu setelah pengalaman kerja cukup, maka bersiap-siap untuk sekolah untuk menjadi dokter spesialis, lalu setelah menjadi dokter spesialis, siklus di atas berulang kembali. Tidak, saya tidak mau terjebak di siklus itu.
Alasan yang kedua adalah saya tertarik untuk fokus dalam bidang pencegahan penyakit. Saya ingin menjadi lini pertama yang mengedukasi dan meyakinkan masyarakat mengenai suatu penyakit, agar mereka tidak terkena penyakit tersebut atau jika mereka sudah terkena penyakit, mereka bisa berjuang untuk sembuh ataupun berjuang dengan semangat dan bahagia untuk hidup bersama penyakit tersebut. Saya ingin membuat suatu konsep atau kebijakan yang bertujuan untuk memajukan kesehatan. Kalau saya memikirkan alasan yang kedua ini, soundtrack di kepala saya pasti Heal The World-nya Michael Jackson ❤
Maaf, melantur ke mana-mana.
Jadi, jika kalian tertarik untuk belajar mengenai isu kesehatan secara global yang juga berhubungan dengan kebijakan kesehatan dan ekonomi kesehatan, serta bidang managemen, saya menyarankan untuk memilih jurusan ini 🙂 Ulasan lengkap di website universitas bisa dilihat di sini.
Saya akan menceritakan pengalaman saya selama kuliah di jurusan ini, yaitu tahun ajaran September 2017/2018. Kami belajar selama tiga semester. Di semester satu, terdapat empat mata kuliah wajib dan dua mata kuliah pilihan. Jangan khawatir, dari empat mata kuliah wajib, hanya dua mata kuliah yang memiliki poin kredit. Empat mata kuliah tersebut adalah Introduction to Global Health, Generic Skills, Applied Statistics, dan Epidemiology. Dua mata kuliah yang saya sebut di awal tidak memiliki poin kredit. Pada Introduction to Global Health, kami diperkenalkan pada isu-isu kesehatan global dan juga organisasi-organisasi kesehatan yang bergerak di dalamnya. Generic Skills merupakan kumpulan kuliah dan workshop mengenai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studi maupun untuk bekerja di masa yang akan datang. Beberapa kuliah dan workshop di Generic Skills antara lain mengenai academic writing, time management, note taking, dan juga cara membuat CV dan cover letter. Applied Statistics, seperti namanya, berfokus pada teknik statistika dan research design. Epidemiology mempelajari pola distribusi penyakit dan faktor risiko penyakit di populasi dan juga mengenai analisis research design. Untuk kalian yang bergerak dalam bidang kesehatan, pasti sudah familiar dengan statistika dan epidemiologi, sehingga untuk saya sendiri, saya hanya perlu me-recall dan meng-upgrade ilmu tersebut, yang keduanya sudah pernah saya pelajari di S1. Bagi kalian yang tidak ada latar belakang kesehatan namun tertarik mengambil jurusan ini pun tak perlu khawatir, karena pihak universitas sangat mengakomodasi para mahasiswanya, termasuk pada dasar-dasar ilmu statistika dan epidemiologi ini.
Untuk mata kuliah pilihan, ada empat yang bisa dipilih (bisa dilihat di link yang saya beri di atas). Saya memilih Health Behaviour and Behaviour Change dan Health Economics. Dalam Health Behaviour and Behaviour Change, kami belajar bagaimana cara membuat program intervensi untuk mengubah perilaku manusia terhadap kebiasaan-kebiasaan yang buruk bagi kesehatan. Menurut saya, mata kuliah ini sungguh menantang namun menarik, karena kami ditugaskan untuk menentukan topik sendiri (mengenai perilaku manusia apa yang mau diubah), kemudian menyusun program itu dari awal perencanaan hingga implementasi. Kemudian, pilihan saya yang kedua adalah Health Economics, di mana kami mempelajari teori ekonomi untuk diaplikasikan di dunia kesehatan (seperti misalnya, dalam pelayanan kesehatan). Kami juga belajar mengenai berbagai macam asuransi kesehatan dan cara pembayarannya.
Berlanjut ke semester dua, terdapat dua mata kuliah wajib (Global Health dan Health Systems and Policy Research) dan dua mata kuliah pilihan. Di mata kuliah Global Health, kami mempelajari isu-isu kesehatan global dengan lebih mendalam, seperti misalnya kesehatan ibu dan anak, masalah nutrisi, penyakit infeksi tropis, perubahan cuaca, dan sebagainya. Tiap sesi kuliah juga disisipi dengan diskusi dan studi kasus. Mata kuliah wajib yang satu lagi, Health Systems and Policy Research, membahas sistem kesehatan yang ada di dunia, kemudian dibahas mendetail mengenai kekurangan dan kelebihannya, serta membahas kebijakan-kebijakan kesehatan yang sudah berjalan.
Untuk mata kuliah pilihan, saya memilih Managing Human Resources dan Work-Based Placement. Managing Human Resources merupakan mata kuliah dari Business School, alhasil kuliahnya pun digabungkan dengan para mahasiswa International Business Management (IBM). Mata kuliah ini membahas mengenai bagaimana cara mengatur sumber daya manusia di tempat kerja, mulai dari proses merekrut, hingga membangun suasana kerja yang kondusif. Mata kuliah pilihan lain yang saya pilih adalah Work-Based Placement. Ini adalah alasan kuat saya untuk memilih jurusan ini di UoA.
Work-based placement merupakan mata kuliah yang memperkenalkan kami ke dunia kerja. Sistemnya adalah kami bergabung ke salah satu organisasi selama kurang lebih 3 bulan (sepanjang semester 2) untuk bekerja dan mengerjakan proyek di sana. Proses pemilihan organisasinya pun seperti saat kita melamar kerja. Jadi, pihak universitas akan memberikan daftar organisasi dan judul proyek yang dapat kami pilih. Kami diperbolehkan mendaftar di tiga judul proyek. Untuk mendaftar ke proyek organisasi tersebut, kami harus membuat cover letter dan mencantumkan CV. Setelah itu, kami tinggal menunggu pengumuman. Batas pengiriman cover letter dan CV sekitar pertengahan Desember 2017 dan pengumumannya sekitar awal Januari 2018, sehingga di awal semester dua, kami sudah mengetahui proyek apa yang akan kami jalankan. Saya mendapatkan proyek dari The Soapbox Collaborative dan tugas saya adalah membuat knowledge summary mengenai antimicrobial stewardship programme di wilayah Asia Tenggara. Sistem kerja saya di Soapbox seperti magang; jadi satu hari per minggu, mulai dari pukul 09.00-17.00, saya mengerjakan proyek tersebut di kantor Soapbox. Waktu yang dialokasikan untuk work-based placement ini adalah minimal sepuluh jam per minggu, dan tempatnya tergantung organisasi terkait.
Semester tiga dialokasikan seutuhnya untuk Global Health Research Project alias “disertasi”. Saya memberikan kutip pada kata disertasi karena hasil akhir kami tidak berbentuk laporan, melainkan dalam bentuk format artikel yang siap diterbitkan di jurnal. Format presentasinya pun dibuat seperti dalam suatu konferensi dan sungguh berasa seperti mengikuti suatu konferensi: menyenangkan.
Oh ya! Hal yang membedakan jurusan kesehatan dengan jurusan lain adalah lokasi kampusnya. Khusus untuk jurusan kesehatan, sebagian besar mata kuliah diadakan di Foresterhill Health Campus (dan bukan di Old Aberdeen). Tidak perlu risau, untuk pergerakan antar kampus, terdapat bis 9U, yang pergi dengan jalur Hillhead Hall (kompleks student accommodation)-Old Aberdeen (bis berhenti di depan perpustakaan Sir Duncan Rice)-Foresterhill Health Campus-ARI (Aberdeen Royal Infirmary), dengan jarak waktu tiap 30 menit.
Lingkungan perkuliahan, menurut saya, sangat suportif. Hampir semua bahan perkuliahan sudah diberikan beberapa hari sebelum kuliah dimulai, sehingga kami bisa mulai mempelajari bahan tersebut. Interaksi antara mahasiswa dan pengajar pun terasa sangat dekat dan akrab. Kami bisa menanyakan apapun, di dalam maupun luar jam kuliah. Tidak ada rasa pengajar jauh lebih superior daripada mahasiswa. Semua ada di posisi yang sama untuk menyalurkan dan mendapatkan ilmu. Fasilitas kampus seperti ruang komputer, perpustakaan (terdapat juga medical library di Polwarth Building, Foresterhill, yang lebih sunyi dibandingkan perpustakaan Sir Duncan Rice), akses ke berbagai jurnal (gratis pula!) serta akses wi-fi yang cepat juga mendukung kegiatan pembelajaran.
Semua itu juga didukung oleh teman-teman sejurusan saya yang sangat kompak dan baik. Sungguh pengalaman satu tahun yang menyenangkan!
Artikel ditulis oleh Nadytia Kusumadjayanti, MSc Candidate in Global Healh and Management, University of Aberdeen. Jika ingin bertanya lebih lanjut, dapat menghubungi email nadytiaks@gmail.com
ppiaberdeen.com 