Disclaimer: Tulisan ini sengaja saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya untuk membantu teman-teman yang akan atau sedang menempuh tahap pertama studi doktoral bidang informatika.
Kita bisa menyederhanakan tahapan studi doktoral bidang Informatika/ Ilmu Komputer ke dalam tiga tahapan: tahap 1 penentuan arah riset (output: laporan riset/ proposal riset); tahap 2 menjawab semua pertanyaan penelitian yang kita cantumkan di laporan riset tahap 1 (output: bukti eksperimen dan atau makalah yang di-publish); tahap 3 merangkum hasil penelitian kita di tahap 1 dan 2 dalam format disertasi (output: buku disertasi).
Harap diingat, belum tentu setiap tahap bisa diselesaikan dalam waktu 1 tahun. Kondisi setiap mahasiswa doktoral beragam. Ada yang ditakdirkan oleh Allah, setiap tahap diselesaikan dalam satu tahun. Ada yang butuh 2 tahun untuk tahap 1, ada yang butuh 2 atau 3 tahun untuk tahap 2. Mungkin juga ada yang butuh 2 tahun untuk tahap 3. Tidak ada kondisi yang menurut saya lebih baik dari pada kondisi yang lain. Semuanya butuh perjuangan dan Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita pada akhirnya.
Tulisan saya ini akan berfokus di tahap 1 (karena tahap ini alhamdulillahirobbilalamin sudah saya lewati), mohon doa dari para pembaca atas kelancaran studi saya supaya saya bisa melanjutkan tulisan serupa di tahap 2 dan 3.
Tahap pertama studi doktoral merupakan babak pemanasan dari pertarungan riset yang sebenarnya. Pada babak pemanasan ini, baik petarungnya (baca: mahasiswanya) dan pelatihnya (baca: supervisor-nya) masih meraba-raba mau bertarung di bidang apa dan cara bertarung serta alat-alat bertarungnya seperti apa. Namanya juga babak pemanasan, bisa jadi si petarung sudah babak belur disuruh menguasai satu gaya bertinju sama pelatihnya, eh ternyata di saat-saat terakhir, pelatih menyuruh kita harus mengganti gaya bertarung yang baru.
Pada babak pemanasan ini, target dari aktivitas penelitian kita selama tahap 1 hanyalah sebuah LAPORAN RISET. Laporan yang akan menentukan aktivitas riset kita di tahap-tahap berikutnya. Laporan ini akan diuji kelayakannya oleh dewan penguji dari kampus tempat kita sedang kuliah. Ingat, karena ini topik riset doktoral, para penguji bisa jadi tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang topik yang kita usulkan.
Sebenarnya, pada uji kelayakan laporan topik riset ini, para penguji ingin mengkonfirmasi tiga hal sebagai berikut: 1). apakah kita mengerti permasalahan yang kita sedang teliti?; 2). apakah topiknya layak untuk kelas doktoral/Ph.D?; dan 3). apakah kita ke arah yang benar? Karena, bisa jadi proposal penelitian kita ternyata lebih ke arah Sistem Informasi atau hanya memanfaatkan solusi yang sudah ada untuk domain tertentu dan ini adalah arah yang salah bagi mahasiswa doktoral bidang Informatika.
Format dari laporan topik riset ini juga beragam, tergantung perguruan tinggi tempat anda berada. Namun, menurut saya, laporan riset ini mencakup beberapa poin sebagai berikut:
- Apa permasalahan yang anda tangkap di bidang anda. Untuk bisa menulis apa permasalahan yang anda temukan, maka anda akan dituntut untuk melakukan dua hal secara bergantian dan terus menerus: serangkaian eksperimen dengan menggunakan beragam software/ alat bantu; studi literatur terhadap makalah-makalah klasik dan terbaru di bidang anda. Permasalahan yang kita temukan harus ditunjang dengan status terkini (istilah kerennya state of the art) dari beberapa penelitian yang dianggap terbaik atau terpopuler di bidang kita.
- Pertanyaan penelitian. Dua kata ini terkesan ringan untuk dituliskan tetapi berat untuk dirumuskan. Namun, jangan khawatir. Pembimbing yang baik akan membimbing para mahasiswanya dalam merumuskan pertanyaan penelitian ini. Bagaimana cara merumuskan pertanyaan penelitian yang baik? Hehehehehe… Jawaban dari pertanyaan ini bisa 2-3 halaman makalah, berikut contoh studi kasusnya. Bagi yang berminat dan mau bertanya, bisa menghubungi saya langsung via email).
- Pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Di bagian ini, kita memformulasikan hipotesis/ dugaan kita terhadap bagaimana penyelesaian masalah dalam bahasa yang singkat dan sederhana. Setelah memformulasikan hipotesis, kita masih harus menjelaskan dengan lebih rinci lagi tentang teknik yang digunakan, cara mengevaluasi teknik tersebut, status terkini dari penelitian yang berkaitan dengan hipotesis kita dan apa ukuran keberhasilan dari hipotesis kita.
- Tahapan penelitian. Bagian ini paling mudah. Tinggal ikuti saja selera pembimbing kita dalam membuat tahapan penelitian.
- Apa yang sudah anda lakukan (Bahasa kerennya Work Done so far). Satu atau dua tahun adalah waktu yang lama untuk menyelesaikan 10-20 halaman laporan riset (dari sudut pandang penguji ya… Kalau dari sudut pandang kita yang membuatnya pasti waktu segituterasa kurang). Para penguji harus kita buat terkesan dengan mencantumkan dengan detail bagaimana kita mempersiapkan dan melakukan eksperimen untuk menemukan permasalahan yang menjadi topik sentral studi doktoral kita.
Nomor 1 sampai dengan 5 pada poin-poin di atas bukan berarti dalam mengerjakan laporan riset kita melakukannya urut dari nomor 1 lalu 2 lalu 3, 4 dan 5. Pengalaman pribadi saya bisa jadi kita mulai dari nomor 5 dulu, lalu loncat ke 1, 3, 2 dan 4.
Oh ya, banyak yang bertanya. Apakah di tahap 1, mahasiswa S3 harus punya publikasi ? jawaban saya: TIDAK. Dari pengalaman saya dan teman-teman yang sedang S3 di sebuah kota kecil nan dingin di kampung Highlander, publikasi bukan menjadi kunci dari tahap 1. Bahkan, pada kasus saya dan teman satu bimbingan saya, publikasi tidak ditanyakan sama sekali atau diacuhkan oleh para penguji. Para penguji lebih mementingkan penguasaan dan pemahaman kita terhadap bidang yang akan kita teliti, apakah permasalahan yang kita temukan itu benar-benar masalah yang berharga atau jangan-jangan masalah itu hanya masalah buat kita saja. Intinya, para penguji tidak akan silau dengan publikasi kita di tahap pertama; dan jangan terlalu percaya diri juga, “Ah, sudah ada publikasi di tahap pertama, pasti aman ini… ”
Tambahan tips dari saya: beberapa minggu sebelum kita diuji secara lisan, ada baiknya kita membuat daftar pertanyaan beserta jawaban dari semua hal-hal penting di laporan kita. Pada kasus saya, saya membuat 29 pertanyaan (berikut jawabannya yaaa :p) dari setiap konsep penting yang saya tulis di laporan riset saya.
Demikian tulisan dari saya, semoga insha Allah bermanfaat buat kita semua. Amiiin…
Artikel ini ditulis oleh Uda Kem, salah satu kandidat PhD dari PPI Aberdeen. Jika memiliki pertanyaan terkait dengan artikel ini, dapat mengirimkan email ke beliau melalui bagindokemas@telkomuniversity.ac.id