Ramah Tamah Masyarakat dan Mahasiswa Indonesia Aberdeen
*click untuk video*
Jauh dari kampung halaman dan menetap di negara lain mau tak mau, cepat atau lambat, akan berefek pada perasaan rindu akan kampung halaman, rindu masakan Indonesia, dan kesepian di lingkungan baru. Apalagi di kota pusat industri migas Britania Raya seperti Aberdeen, yang merupakan salah satu kota produsen granit tak ayal warna khas arsitekturnya serba abu-abu. Bukan hanya itu, dari jalanan hingga langit mendung pun menambah kesan sendu. Kondisi jalanan kota ini jangan dibandingin deh dengan kota besar di Indonesia. Bisa dikatakan sepi, dingin, dan cocok untuk memperdalam kegalauan hati, apalagi yang Jomblo, *peace.
Kesibukan kerja bagi warga Indonesia di Aberdeen dan kesibukan belajar bagi mahasiswa membuat hari-hari di Aberdeen terasa monoton jika dibiarkan berlalu begitu saja. Kesempatan untuk bertemu dan saling kenal diantara putra-putri bangsa pun terasa jarang. Oleh karena itu, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) bersama warga Indonesia di Aberdeen merancang agenda seru bersama sebagai ajang silaturahmi antar mahasiswa dan warga yang diberi nama “RAMAYANA”, sebagai singkatan dari “Ramah Tamah Masyarakat dan Mahasiswa Indonesia Aberdeen”.
18 November 2017, pukul 11.00-13.30 waktu Skotlandia, merupakan waktu yang dipilih untuk melangsungkan agenda ini. Bertempat di Mile End Dining Hall, Mile End Primary School, cuaca tampak sangat cerah dan suhu di luar tetap dingin walaupun ditengah musim Gugur. Sejak pukul 10.30, warga dan mahasiwa mulai berdatangan memenuhi tempat yang telah disiapkan oleh panitia. Satu per satu peserta mengisi daftar presensi dan menaruh makanan khas yang telah disiapkan dari rumah ke deretan meja yang telah disediakan oleh panitia.
Acara RAMAYANA dibuka dengan pengondisian oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus sosialisasi TISS (The Indonesian Society Scotland) dan KMILN (Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri) oleh perwakilan warga Indonesia di Aberdeen. Sesi ini terbilang serius dan berisi informasi penting bagi seluruh peserta yang hadir dalam acara RAMAYANA ini. Sesi selanjutnya diisi dengan sambutan dan pengenalan pengurus PPI 2017/2018 oleh ketua PPI yang baru, Reza Aulia, mahasiswa PhD Engineering di University of Aberdeen. Pada sesi ini, perwakilan wisudawan 2016/2017 juga diberi kesempatan emas untuk menyampaikan pidato singkat. Sebagai tanda ucapan selamat, pengurus PPI Aberdeen menyerahkan kenang-kenangan kepada Dedih Suandi Raihan, perwakilan wisudawan program magister Global Health and Management di University of Aberdeen.
Acara RAMAYANA berlangsung meriah, terutama pada lomba tarik tambang yang ditujukan untuk seluruh tamu yang datang dan dilanjutkan dengan makan siang yang merupakan agenda paling penting dan yang paling ditunggu-tunggu dari awal acara. Suhu diluar yang dingin tak menyurutkan semangat warga untuk beradu semangat dan tenaga dalam tarik-menarik tali tambang. Menu makanan khas Indonesia berjejer di atas meja dan antrian panjang menunggu giliran untuk menyantap makanan pun tak terelakkan. Sambil diiringi musik khas Indonesia, para tamu menunaikan hak lidah yang telah gatal ingin menyicip masakan home-made khas tanah air. Acara pun dimeriahkan dengan permainan untuk anak-anak warga yang hadir dalam acara ini.
Setidaknya 80 tamu hadir dalam acara ini. Semua senang, semua kenyang, dan semua menunggu acara ramah tamah selanjutnya, tentunya dengan cerita yang lebih menarik.
Artikel ditulis oleh Abdi Surya. Abdi Surya adalah mahasiswa pascasarjana Oil and Gas Engineering 2017/2018 di University of Aberdeen, Skotlandia. Menemani kesibukannya berkuliah, lelaki yang sangat suka bersepeda ini juga salah satu relawan di Aberdeen Mosque and Islamic Centre. Jika anda tertarik dengan kegiatannya bisa follow Instagram-nya: @uda.surya